Assalamu'alaikum.. Annyeong Haseo..!! Welcome to My Blog.. Jeoneun Aulia Imnida.. Aku hanyalah seorang gadis biasa. yah, gadis biasa! biasa gak nangis, biasa gak marah, biasa gak makan, biasa gak mandi, dan masih banyak biasa-biasa lainnya! haha

Minggu, 25 Januari 2015

AGRIBISNIS PERIKANAN DI DUSUN 1 DESA TOWUA

LAPORAN TUGAS LAPANGAN
AGRIBISNIS PERIKANAN DI DUSUN 1 DESA TOWUA
KEC. WUNDULAKO,
KOLAKA, SULAWESI TENGGARA




Disusun Oleh :
    AULIA RAJAMODDIN
        011.22.007


PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
JURUSAN EKONOMI & BISNIS SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AL MAWADDAH WARRAHMAH KOLAKA
2014

AGRIBISNIS PERIKANAN DI DUSUN 1 DESA TOWUA
KEC. WUNDULAKO,
KOLAKA, SULAWESI TENGGARA



A.      Definisi Wilayah Dusun 1 Desa Towua
Towua 1 terletak di Kecamatan Wundulako bagian Tenggara ibu kota Kabupaten Kolaka. Kecamatan Wundulako mencakup jazirah daratan dan laut karena terletak di pesisir pantai dengan luas daratan sebesar 290,47 Km2. Dari luas wilayah tersebut wundulako memiliki sungai untuk pengairan seperti sungai di desa. Desa/ kelurahan di wilayah kecamatan wundulako terdiri dari Towua 1, Bende, Lamekongga, Silea, Tikonu, Kowioha, Unamendaa, Wundulako, 19 November, Ngapa, Sabiano.
            Di Desa Towua 1 terdapat 5 dusun salah satunya dusun 1 yang akan menjadi objek pembahasan penulis dalam melihat agribisnis perikanannya. Dusun 1 Desa Towua memilki jarak tempuh ±21Km dari pusat kota kolaka, dengan jumlah penduduknya  ±50 kepala keluarga dengan profesi mayoritas sebagai petani tambak (ikan, udang dan rumput laut) hampir sebagian besar penduduknya memiliki tambak, baik itu tambak ikan, udang, rumput laut atau ketiganya. Terbukti disekitar perumahan penduduk terdapat banyak sekali terhampar sepanjang di depan jalan setapak lahan tambak yang begitu luas berada di depan rumah mereka.
Penduduk sekitar menjadikan usaha tambak ini sebagai mata pencaharian sampingan dan ada pula yang menjadikannya sebagai mata pencaharian utama. Usaha tambak di dusun 1 Desa Towua dapat bilang sukses karena setiap penduduknya memiliki sekitar 5 atau 4 petak tambak /per Kepala Keluarga.
B.       Jenis Pembudidayaan Perikanan di Dusun 1 Desa Towua
1.        Ikan Bandeng
Bandeng merupakan ikan yang mempunyai toleransi tinggi terhadap salinitas (tingkat kandungan garam air laut, danau dan sungai) yaitu bisa hidup pada salinitas 0 – 35 %. Ikan ini merupakan komoditas budidaya yang banyak dikenal dan dikembangkan masyarakat. Teknologi budidaya yang relatif mudah dan tidak banyak kendala, harga relatif tinggi. Kebanyakan pembudidaya (petani) hanya melakukan budidaya bandeng pada tambak yang cukup luas dengan pola tradisional.
Oleh sebab itu mengapa penduduk yang berada di dusun 1 desa towua lebih memilih usaha budidaya bandeng karena ikan bandeng dianggap relatif mudah dalam membudidayakannya dan perawatannya juga tidak terlalu rumit, yang paling penting harganya relatif tinggi dengan didukung akan permintaan masyarakat kolaka yang cukup tinggi mengkomsumsi ikan jenis ini. 
2.        Udang Paname (Vannamei)
Udang Vannamei merupakan salah satu jenis udang introduksi karena memiliki keunggulan tahan penyakit dan pertumbuhannya cepat dan dapat pula diproduksi dengan pola tradisonal. Bahkan dengan pola tradisional petambak dapat menghasilkan ukuran panen yang lebih besar sehingga harga per kilo gramnya menjadi lebih mahal. Sehingga petani tambak biasa pun mampu memproduksi udang jenis ini.
3.        Rumput Laut
Budidaya rumput laut di dusun 1 Desa Towua tidak dikembangbiakkan di tambak melainkan di laut lepas atau pantai dengan metode tali panjang karena metode seperti ini dianggap lebih ekonomis oleh petani/masyarakat disitu dengan hanya menggunakan tali plastik dan botol bekas aqua. Material yang diperlukan tali plastik ukuran 9mm dan 4mm (tali utama yang digunakan untuk menggantung bibit rumput laut), tali raffia (digunakan untuk mengikat bibit pada tali utama), bibit rumput laut yang masih basah, botol plastik bekas, patok bambu atau kayu, pisau dan yang paling utama perahu.
C.      Aspek Produksi Perikanan
Kalau dilihat dari aspek produksinya di Dusun 1 Desa Towua cukup menjanjikan karena kebutuhan masyarakat dan permintaan pasar yang cukup tinggi akan aspek perikanan untuk memenuhi nutrisi pangan dan juga sebagai penambah dari sumber pendapatan bagi pedagang.
1.        Planning
Usaha yang digeluti masyarakat di dusun 1 desa towua adalah usaha tambak air payau (pencampuran antara air tawar dan air laut) khususnya budidaya ikan bandeng, udang paname. Sedangkan untuk budidaya rumput laut, petani disitu lebih memilih membudidayakannya dilaut lepas atau pantai karena dianggap lebih ekonomis dan perawatan mudah. Meskipun penduduk sekitar menjadikannya sebagai usaha sampingan akan tetapi usaha ini cukup menjanjikan karena mereka sendiri yang membudidayakannya langsung mulai dari pembibitan – panen.
Dengan didukung usahanya itu milik sendiri dan dikelola sendiri karena usaha keluarga jadi dalam proses penggarapannya tidak membutuhkan orang lain untuk mengolahnya. Jadi keuntungan yang didapatnya tidak perlu pengurangan akan biaya pegawai. Pemasaran dan penjualan usaha tambak di dusun 1 desa towua akan memperoleh keuntungan yang besar dengan modal yang kecil.
Akan tetapi sangat disayangkan sekali penduduk sekitar hanya memasarkannya di wilayah pasar kolaka saja padahal hasilnya tambaknya begitu melimpah. Pada saat ini jika kita melihat harga pasar untuk ikan bandeng mencapai ±Rp 5.000/ekor sedangkan udang ±Rp 100.000/kg dengan size 20 bahkan bisa mencapai lebih dari itu. Kita bisa melihat bahwa harga itu lumayan tinggi jika kita bisa mendistribusikan misalnya ke warung-warung atau rumah makan yang ada disekitar kota kolaka atau diluar kota kolaka.
Di dusun 1 towua juga terdapat perusahaan tambak namanya PT. Damai Jaya Lestari, lahan tambaknya bergabung dengan lahan tambak penduduk yang lain. Metode yang digunakan hampir sama dengan petani tambak yang lain, yang membedakan mereka adalah proses produksinya dalam sekala besar dan mereka juga sudah mempunyai distributor tetap yaitu karyawan perkebunan kelapa sawit..
2.        Organizing
Usaha tambak di dusun 1 towua rata-rata usaha keluarga jadi dalam pengerjaannya tidak membutuhkan karyawan. Mereka yang terjun langsung untuk menggarap tambak mulai dari pembenihan sampai panen. Beda lagi dengan yang perusahaan PT. Damai Jaya Lestari yang dipimpin oleh seorang owner dan 3 karyawan ( 1 yang menjadi mandor yang bertugas menjaga dan mengontrol dan 2 lainya bergantian dalam menggarap tambak dari pembenihan sampai panen).
3.        Directing
Dalam kepemimpinan harus dapat mempengaruhi perilaku bawahannya sehingga bawahan mau bekerjasama secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu budidaya khususnya untuk pembibitan dan pembesaran ikan bandeng dan udang. Efektifitas kepemimpinan seseorang tergantung pada kemampuannya membaca situasi tersebut sedemikian rupa sehingga efektif dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya. 
4.        Controling
Pentingnya pengontrolan dalam usaha pertambakkan ini menjadi faktor penting untuk mencegah terjadinya hal-hal yang dapat merugikan petani tambak dalam membudidayakan ikan, udang dan juga rumput laut. Contohnya saja udang paname. Udang paname sangat rentan akan terkena hama penyakit maka dari itu petani tambak harus intens mengecak dan mengontrol kualitasnya, jika udang terserang penyakit yang ganas dalam skala luas (misalnya SEMBV/bintik putih) berarti harus dipanen total meskipun belum waktunya untuk di panen, karena jika tidak segera dipanen, udang akan habis/mati, otomatis petani tambak mengalami kerugian karena sebagian besar bobot udang yang diharapkan sangat kurang untuk dijual yang akan mempengaruhi harga jualnya. Maka dari itu pentingnya dilakukan pengontrolan.
5.        Coordinating
Coordinating juga diperlukan untuk mengarahkan para karyawan agar melakukan apa yang diinginkan dan mereka harus lakukan.
6.        Evaluating
Pengadaan evaluasi juga sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kembali kerugian yang seperti dialami dalam pembahasan masalah controlling di atas. Seperti juga yang di alami baru-baru ini PT. Damai Jaya Lestari yang tambak ikan bandengnya sebanyak 1 petak kurang lebih sekitar 2000 ekor ikan  mengalami gagal panen karena semua ikannya mabuk/stres dan mati karena pengaruh cuaca yang tidak menentu, dengan adanya evaluasi mampu mencegah kembali kerugian sehingga dapat direncanakan cara memperbaikinya dan juga untuk mengetahui kekurangan dan kelemahannya.
D.      Konsep 6 M dalam Agribisnis Perikanan
1.        Money
Uang yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan.
Ikan Bandeng
Lahan 1 hektar                               = ±Rp 10.000.000
Mesin Pompa                                  =±Rp 1.500.000
Pembenahan Tambak                     =±Rp 2.000.000
Perlengkapan Tambak                    =±Rp 3.000.000
Bibit/nener @3000 x Rp 40           =   Rp 120.000 
Jumlah                                            = ±Rp 16.620.000,-
Udang Paname
Lahan 1 hektar                               = ±Rp 10.000.000
Mesin Pompa                                  =±Rp 1.500.000
Pembenahan Tambak                     =±Rp 5.500.000
Perlengkapan Tambak                    =±Rp 3.000.000
Bibit/benur @30.000 x Rp 30        = Rp 900.000 
Jumlah                                            = ±Rp 20.900.000
Tabel 1
Pendapatan dari hasil budidaya Ikan Bandeng, Udang, dan Rumpu Laut
No
Jenis Budidaya
Benih
%*
Jumlah
Harga jual/ekor/kg
Bruto
1
Ikan Bandeng
3000 nener
95%
3000 x 95% = 2850
Rp 5000
Rp 14.250.000/petak tambak
2
Udang Paname
30.000 benur
85%
30000 x 85% = 25.500 : 20ekor/kg = 1.275 kg
Rp 100.000/kg dgn size 20*
Rp 127.500.000/petak tambak
3
Rumput Laut
100 tali bentangan
-
1500 kg – 2000 kg
Rp 11.000/kg
Rp 16.500.000/100 tali bentangan
*Tabel di atas merupakan penghasilan kotor petani tambak di dusun 1 Desa Towua belum dikurangi biaya perawatan dan bibit.
*% adalah tingkat keberhasilan penebaran bibit sampai pembesaran.
*size 20 adalah jumlah udang dalam 1kg adalah 20 ekor. Tergantung berat udang, semakin kecil ukuran/beratnya semakin banyak jumlah per kilonya, semakin besar semakin sedikit jumlah per kilonya.



2.        Market
Pasar untuk menjual output dan jasa-jasa yang dihasilkan. Penduduk Dusun 1 Desa Towua menjual hasil tambaknya (Ikan Bandeng dan Udang) di wilayah pasar kolaka. Sedangkan untuk Rumput Laut biasanya pembeli yang datang ditempat dan biasa juga dijual dipengepul yang berada di daerah Lamekongga.
3.        Material
Bahan – bahan yang diperlukan dalam mencapai tujuan.
Budidaya Ikan Bandeng
Bahan-bahan yang diperlukan:
a.       Lahan
b.      Mesin Pompa
c.       Bibit/nener
d.      Pupuk dan pakan
e.       Pipa pengairan
Budidaya Udang Paname
a.       Lahan
b.      Mesin Pompa
c.       Bibit/benur
d.      Pupuk dan pakan serta obat hama.
e.       Pipa pengairan
Budidaya Rumput laut
Tali plastik ukuran 9mm dan 4mm (tali utama yang digunakan untuk menggantung bibit rumput laut), tali raffia (digunakan untuk mengikat bibit pada tali utama), bibit rumput laut yang masih basah, botol plastik bekas, patok bambu atau kayu, pisau dan yang paling utama perahu.
4.        Methode
Cara-cara yang dipergunakan dalam usaha untuk mencapai tujuan.
Budidaya Ikan Bandeng
Proses Budidaya
a)        Persiapan Lahan
1)      Pengeringan dasar harus benar-benar kering karena apabila masih basah akan menimbulkan bibit penyakit bagi ikan.
2)       Pencangkulan dan pembalikan tanah.
3)      Pengapuran; untuk menaikkan tingkat keasaman tanah (PH).
b)        Pemupukkan; untuk menumbuhkan makanan alami yang dibutuhkan ikan bandeng yaitu phitoplankton (tumbuhan kecil yang melayang – layang di air) atau lumut, adapun pupuk yang digunakan diantaranya urea.
c)        Pengisian Air; Jika kolam sudah siap setelah dibiarkan beberapa hari untuk menumbuhkan bibit-bibit plankton. Maka dilakukan pengisian air dengan ketinggian 50 – 80 cm sesuai dengan kedalaman tambak.
d)       Pemberantasan hama; Agar ikan yang dibudidayakan bisa dengan leluasa tanpa adanya hewan / ikan sebagai penyaing mengumsumsi pakan dan oksigen juga menghindari ikan buas yang bisa memakan bibit ikan yang dibudidayakan. Pemberantasan hama dapat dilakukan dengan menggunakan saponin dengan dosis 15 – 20 ppm.
e)        Penebaran Bibit (Nener) ; Bibit yang biasa digunakan penduduk dusun 1 desa towua yaitu bibit yang berukuran tongkolan dengan panjang 3-5 cm, dengan cara penebaran langsung. Bibit yang diperlukan untuk 1 petak tambak ±3.000 ekor dengan tingkat keberhasilan ±95% dari 3.000 ekor nener.
f)       Pembesaran ; Setelah 1 bulan nener baru dipindahkan dikolam pembesaran dengan hati-hati. Untuk menjaga agar kualitas air baik, seminggu sekali dilakukan pengatian air, untuk menghindari ikan terkena penyakit atau hama dan stress.
g)        Pemberian Pakan. Sesuai dengan sifat bandeng yang termasuk hewan herbivore, maka ikan ini suka memakan tumbuh-tumbuhan yang ada di kolam. Tumbuhan yang disukai bandeng adalah lumut, ganggang dan klekap. Penduduk di dusun 1 desa Towua tidak memberikan pakan tambahan untuk pakan ikannya mereka hanya mengandalkan pakan alami Ikan bandeng yaitu lumut dari hasil pemupukkan Urea. Ikan baru bisa dipanen setelah 3 bulan (tergantung kualitas air dan pakan).
Budidaya Udang Paname
Proses Budidaya
a)        Pengeringan/pengolahan tanah dasar; Air dalam tambak dibuang, ikan-ikan liar diberantas dengan saponin, genangan air yang masih tersisa dibeberapa tempat harus di pompa keluar. Selanjutnya tambak dikeringkan sampai retak-retak kalau perlu di balik sehingga H²S menghilang karena teroksidasi. Pengeringan secara sempurna juga dapat membunuh bakteri patogen yang yang ada di pelataran tambak.
b)        Pemberantasan hama; Pemberantasan ikan-ikan dengan sapion 15-20ppm dengan tinggi air tambak 5cm.
c)        Pengapuran dan pemupukan; Untuk menunjang berbaikan kualitas tanah dan air dilakukan pemberian kapur selanjutnya masukkan air ketambak kemudian dilakukan pemupukan dengan pupuk urea (150 kg/ha).
d)       Pengisian air; Pengisian air dilakukan setelah seluruh persiapan dasar tambak telah rampung dan air dimasukkan ke dalam tambak secara bertahap. Ketinggian air tersebut dibiarkan dalam tambak selama 2-3 minggu sampai kondisi air betul-betul siap ditebari benih udang. tinggi air di petak pembesaran diupayakan ≥1,0m.
e)        Penebaran ; Penebaran benur udang vannamei dilakukan setelah plankton tumbuh baik (7-10 hari) sesudah penumpukan. Padat penebaran untuk pola tradisional tanpa pakan tambahan dan hanya mengandalkan pupuk susulan 10% dari pupuk awal adalah 1-7 ekor/m².
f)         Pemeliharaan; Selama pemeliharaan, dilakukan monitoring kualitas air meliputi : suhu, salinitas, transparasi, pH dan kedalaman air dan oksigen setiap hari. Selain itu, juga dilakukan pemberian pemupukan urea dan susulan setiap 1 minggu sebanyak 5-10% dari pupuk awal. (urea 150kg/ha) dan hasil fermentasi probiotik yang diberikan seminggu sekali guna menjaga kestabilan plankton dalam tambak. Dan juga diberikan pakan tambahan orang dusun 1 desa Towua menyebutnya Manga Lindo.
g)        Panen ;Udang dipanen disebabkan karena tercapainya bobot panen (panen normal) dan karena terserang penyakit (panen emergency). Panen normal biasanya dilakukan pada umur kurang lebih 120 hari, dengan size normal rata-rata 40 – 50. Sedang panen emergency dilakukan jika udang terserang penyakit yang ganas dalam skala luas (misalnya SEMBV/bintik putih). Karena jika tidak segera dipanen, udang akan habis/mati. Sebaiknya panen dilakukan pada malam hari yang bertujuan untuk mengurangi resiko kerusakan mutu udang, karena udang hasil panen sangat peka terhadap sinar matahari. Selain itu disiapkan peralatan panen berupa keranjang panen, jaring yang dipasang di pintu air, jala lempar, stiroform, ember, baskom, dan lampu penerangan dilakukan dengan menurunkan volume air secara gravitasi dan di bantu pengeringan dengan pompa.
Budidaya Rumput Laut
Menggunakan Metode tali panjang,  Bibit yang sudah diikat dengan tali raffia kemudian digantung di tali utama serta sudah dipasangkan botol bekas (sebagai pelampungnya) kemudian akan dilarung ke laut dan kemudian dipasangkan patok bambu sebagai jangkarnya. Perawatannya cukup mudah hanya dengan mengontrolnya dan mengecek saja bilamana terjadi tanaman yang rusak atau kontruksinya yang rusak serta membersihkannya dari kotoran yang menempel pada tanaman rumput laut tersebut.
Tanaman sudah dapat dipanen dengan cara panen total  setelah berumur 45-60 hari. Dengan mengangkat seluruh tanaman dan pelepasannya baru dilakukan pada saat tiba di darat. Kemudian baru dijemur dengan menggunakan alas dibawah sinar matahari.
5.        Machines
Mesin – mesin atau alat-alat yang diperlukan/dipergunakan untuk mencapai tujuan. Mesin yang dipakai untuk ikan bandeng dan udang sama yaitu mesin pompa. Sedangkan Rumput Laut tidak menggunakan mesin.
6.        Men
Tenaga kerja juga sangat penting dalam membantu pekerjaan usaha tambak, di dusun 1 desa tawua karena rata-rata usaha tambak merupakan usaha keluarga jadi tenaga kerjanya hanya berasal dari keluarganya saja. Berbeda dengan perusahaan PT. Damai Jaya Lestari yang mempekerjakan 3 karyawan untuk mengelolanya.
E.       Kesimpulan
Di Dusun 1 desa towua mayoritas penduduknya adalah petani tambak (ikan bandeng, udang dan rumput laut) dalam memproduksinya petani tambak di dusun tersebut masih menggunakan pola tradisional dan memasarkannya hanya di wilayah kolaka saja. Padahal kalau dilihat dari aspek produksinya usaha tambak ini sangat menjanjikan kalau dikembangkan secara luas. Namun sayangnya penduduk sekitar hanya menjadikan sebagai usaha sampingan.
F.       Saran
Saran saya untuk petani tambak di dusun 1 desa towua ada baiknya dalam pemberian pakan untuk ikan bandeng ditambahkan dengan pakan Pellet agar pertumbuhan ikan dapat berkembang biak dengan baik dan cukup besar untuk dipanen. Dan distribusinya sebaiknya diperluas misalnya di jual ke warung-warung makan. Dan untuk mahasiswa/i semoga laporan ini dapat menambah wawasan kita dalam mengenal Agribisnis.


Tidak ada komentar: