Assalamu'alaikum.. Annyeong Haseo..!! Welcome to My Blog.. Jeoneun Aulia Imnida.. Aku hanyalah seorang gadis biasa. yah, gadis biasa! biasa gak nangis, biasa gak marah, biasa gak makan, biasa gak mandi, dan masih banyak biasa-biasa lainnya! haha

Kamis, 07 November 2013

Mata Kuliah Perekonomian Indonesia



PETA PEREKONOMIAN INDONESIA

A.     Kondisi Geografis Indonesia

Keadaaan pertama yang  harus diakui adalah bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan , dengan luas keseluruhan ±195 – 200 juta Ha. Keadaan demikian dapat menjadi suatu kekuatan dan kesempatan bagi perkembangan perekonomian kita, dan sebaliknya dapat menjadi kelemahan dan ancaman bagi perekonomian kita.
Banyaknya pulau akan menjadi kekuatan dan kesempatan, jika pulau-pulau yang sebagian besar merupakan kepulauan yang subur dan kaya akan hasil-hasil bumi dan tambang, dapat diolah dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat banyak. Dengan kemampuan menggali dan memanfaatkan kekayaan alam yang ada Indonesia akan banyak memiliki pilihan produk yang akan dikembangkan sebagai komoditi perdagangan, baik untuk pasar lokal maupun untuk pasar internasional. Dan dengan keindahan dan keanekaragaman budaya kepulauan tersebut dapat menjadi sumber penerimaan negara andalan melalui industri pariwisata.
Namun kenyataan itu juga dapat menjadi kelemahan dan ancaman bagi perekonomian Indonesia, jika sumber daya yang ada di setiap pulau hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat saja. Demikian pula juga jika masih banyak pihak luar yang secara ilegal mengambil kekayaan alam Indonesia di berbagai kepulauan, yang secara geografis memang sulit untuk dilakukan pengawasan seperti biasa. Dengan demikian dituntut koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengamankan kepulauan Indonesia tersebut dari pihak-pihak yang tidak berhak mendapatkannya. Di pihak lain, banyak dan luasnya pulau menutut suatu bentuk perencanaan dan strategi pembagunan yang cocok dengan keadaan geografis Indonesia tersebut. Strategi berwawasan ruang yang diterapkan pemerintah tampaknya cukup tepat untuk mengatasi masalah ini.
Kenyataan kedua adalah, bahwa di Indonesia hanya mengenal dua musim. Dengan kondisi iklim yang demikian itu yang menyebabkan beberapa produk hasil bumi dan industri menjadi sangat spesifik sifatnya. Dengan demikian diperlukan usaha untuk memanfaatkan keunikan produk indonesia tersebut untuk memenangkan persaingan di pasar lokal maupun dunia.
Kenyataan yang ketiga Indonesia kaya akan bahan tambang dan sejarah  telah membuktikan salah satu jenis tambang kita pernah memperoleh dana pembagunan yang sangat besar di negara Indonesia. Sehingga pada saat itu target pertumbuhan ekonomi kita “berani” ditetapkan sebesar 7,5% (Masa Repelita II). Meskipun saat ini minyak bumi tidak lagi menjadi primadona dan andalan komoditi perekonomian Indonesia. Namun, Indonesia masih memiliki banyak hasil tambang yang dapat menggantikan peran minyak bumi sebagai salah satu sumber devisa negara.
Kenyataan yang keempat adalah bahwa wilayah Indonesia masih menempati posisi yang sangat strategis, terletak diantara dua benua dan dua samudera dengan segala perkembangannya. Sejak sebelum kemerdekaan Indonesia telah menjadi tempat singgah dan transaksi antara kedua benua dan benua-benua lainnya. Dengan letak yang strategis tersebut kita harus dapat memanfaatkannya sedemikian rupa sehingga lalu lintas ekonomi yang terjadi, akan singgah dan membawa dampak positif bagi kebaikan perekonomian Indonesia. Dengan cara mempersiapkan segala sesuatu, seperti sarana telekomunikasi, perdagangan, pelabuhan laut, udara, serta infrastruktur lainnya.


B.     Mata Pencaharian

Pekerjaan yang rutin dilakukan dan mendatangkan nafkah dinamakan mata pencaharian. Hal ini bisa di lihat dari corak kehidupan penduduk setempat. Berdasarkan ciri yang dimiliki, kehidupan penduduk dapat dibedakan menjadi dua corak, yakni corak kehidupan tradisional (sederhana) dan corak kehidupan modern (kompleks). Masing-masing corak kehidupan memiliki ciri tersendiri.
Mata pencaharian penduduk yang memiliki corak sederhana biasanya sangat berhubungan dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam. Misalnya saja pertanian, perkebunan dan peternakan. Sementara, mata pencaharian penduduk yang corak modern biasanya lebih mendekati sektor-sektor yang tidak terlalu berhubungan dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam seperti jasa, transportasi, dan pariwisata. Berikut pola kegiatan ekonomi penduduk di Indonesia yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan :
1.      Pertanian : Persawahan, Tagalan, dan Perladangan.
2.      Perkebunan
3.      Perternakan
4.      Perikanan
5.      Perhutanan
6.      Pertambangan
7.      Perindustrian
8.      Pariwisata
9.      Transportasi dan jasa
10.  Perdagangan.

Dari keseluruhan wilayah Indonesia dapat ditarik beberapa hal diantaranya bahwa:
1.      Mata pencaharian penduduk indonesia sebagian besar masih berada disektor pertanian (agraris), yang tinggal dipedesaan dengan mata pencaharian seperti  pertanian, perikanan, perternakan dan sejenisnya.
2.      Kontribusi pertanian terhadap GDP (Gross Domestic Product) secara absolut masih dominan, namun jika dibandingkan dengan sektor-sektor di luar pertanian nampak adanya penurunan prosentase.
3.      Komoditi yang dihasilkan dari sektor pertanian relatif tidak memiliki nilai tambah yang tinggi, sehingga tidak dapat bersaing dengan komoditi-komoditi yang dihasilkan sektor lain (industri misalnya), sehingga sebagian besar masyarakat Indonesia yang memang bermata pencaharian di sektor pertanian (desa) semakin tertinggal daripada rekannya yang bermata pencaharian di sektor Industri (kota). Jika tidak di tangulangi maka benarlah teori ketergantungan itu bahwa spread effect (kekuatan menyebar) akan selalu lebih kecil dari back-wash effect (mengalirnya sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya).

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mengatasinya antara lain adalah:
1.      Memperbaiki kehidupan penduduk/petani dengan pola pembinaan dan  pembangunan sarana dan prasarananya di bidang pertanian.
2.      Meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian, jika memungkinkan akan merambah ke pasar lokal.
3.      Mencoba mengembangkan kegiatan agribisnis.
4.      Menunjang kegiatan transmigrasi.


C.     Investasi

Investasi adalah suatu istilah yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi yang berkaitan dengan aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang disebut juga sebagai penanaman modal. Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga. Investasi selain dapat menambahkan penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko keuangan, jika investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyaknya hal, diantaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan oleh faktor manusia itu sendiri).
Untuk memperoleh suatu pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam proses perekonomian di Indonesia, terkumpulnya modal dari sumber daya sebagai investasi, menduduki peran yang sangat penting. Bagaimana kita dapat melakukan pembangunan jika dana untuk itu tidak tersedia atau mencukupi?
Dalam kondisi tertentu masih sulit mengumpulkan dana investasi dari masyarakat. Maka dari itu pemerintah membutuhkan dana yang besar dari selisih penerimaan dan pengeluaran/biaya rutin pemerintah. Akan tetapi, pemerintah tidak dapat terus-menerus mengadalkan tabungan pemerintah tersebut. Untuk itu diperlukan upaya-upaya tambahan guna membantu dana investasi pembangunan. Upaya-upaya tersebut adalah :
1.         Lebih menekankan ekspor komoditi non-migas, sehingga secara absolut dapat meningkat penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri.
2.         Mengusahankan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak, serta menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas.
3.         Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman, bagi para penanaman modal asing, sehingga semakin banyak PMA yang masuk ke indonesia.
4.         Lebih mengiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan perkreditan, terutama kredit untuk ekonomi lemah, agar mereka secepatnya dapat berjalan bersama dengan para pengusaha besar dalam rangka peningkatan produktifitas.







DAFTAR PUSTAKA

[t.p.]. Peta perekonomian Indonesia. (online). http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab3-peta_perekonomian_indonesia.pdf . (Diakses 04 November 2013)
Aprilia, Dannisa. Peta Perekonomian Indonesia. (online). dannisaaprilia.blogspot.com/2012/04/peta-perekonomian-indonesia.html. (Diakses 04 November 2013)
[t.p.]. Perekonomian Indonesia. (online). http://japandiadam.wordpress.com/category/perekonomian-indonesia/. (Diakses 04 November 2013)
Noviantoro harmaditya, Muhammad. Makalah Perekonomian Indonesia. (online) http://noviantoromuhammad.blogspot.com/2013/06/makalah-perekonomian-indonesia.html. (Diakses 04 November 2013)

Tidak ada komentar: