Latar Belakang Bisnis Syariah
Namun sekarang ini banyak yang mengaku menjalankan bisnis
berkonsep syariah tapi tidak sesuai dengan ajaran islam. Di indonesia sudah
banyak bank-bank berlabelkan syariah. Bahkan, bank konvensional sekalipun
membuat divisi syariahnya. Belum lagi bisnis atau lembaga-lembaga yang mengaku
menjalankan bisnis tersebut mulai dari bisnis penyewaan, penyediaan, keuangan,
MLM sampai bisnis hiburan dan hotel. Terlepas dari niat masing-masing ini
membuktikan bahwa bisnis syariah cukup menjanjikan.
Akan tetapi, sekalipun mereka berlabelkan syariah, belum
tentu konsep dan sistem aplikasinya berdasarkan islam, mereka hanya mencari
keuntungan dari label syariah untuk menguatkan keyakinan konsumen agar ikut
andil dalam bisnis atau lembaga tersebut. Adanya unsur-unsur kezaliman,
tindakan penipuan, dan kehalalan suatu produk yang menjadi faktor tidak
dibenarkannya dalam islam dan islam mengharamkannya. Karena, pemihakan terhadap
satu aspek hanya akan menimbulkan ketimpangan dalam hidup manusia. Pada
akhirnya, akan menjadi bencana bagi manusia itu sendiri.
Untuk menghindari hal-hal tersebut sebaiknya kita
mengecek keberadaan sertifikat yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional MUI
(Majelis Ulama Indonesia) bahwa perusahaan atau lembaga tersebut benar-benar
menjalankan bisnis syariah. Dan silahkan anda berdagang untuk mencari
keuntungan, tapi jangan rugikan orang lain, jauhkan spekulasi, riba, dan
berbinislah dengan barang dan jasa yang diperbolehkan dalam islam.
Jadi bisa dikatakan bahwa, bisnis syariah tidak terlepas
dan sangat berkaitan erat dengan ajaran-ajaran islam. Bagi islam, manusia
diciptakan untuk beribadah kepada ALLAH. Aktivitas apapun yang dilakukan
manusia seharusnya ditujukan hanya untuk ibadah yang dapat mempererat hubungan
kepada ALLAH dan kebaikan untuk manusia lainnya. Untuk itu, kegiatan atau
aktivitas apapun termasuk bisnis adalah jalan menuju kebaikan bukan sebaliknya.
Info lebih lengkap :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar