By Aulia_Rj
MaafKu
Namanya andre, sosok yang nina sangat kagumi, hingga suatu hari nina sangat
membencinya karena andre tidak menepati
janjinya.
Hari pertama andre dan nina masuk SMA favorit di bandung.
“andreeee tunggu aku..!!!” teriak nina. Dengan spontan andre mengrem sepedanya..
“Akh.. dasar wanita kebanyakan dandan..!!” ucap andre.
“Iihh.. bagas inikan hari pertama masuk SMA jadi harus
dandan yang cantik dong..!!” balas nina dengan ketus.
“Ayo buruan naik, entar keburu hujan lagi…!” Sahut andre.
Nina naik ke atas sepeda bagas, suasana pagi itu agak
mendung.. meskipun begitu, andre dan nina tetap menikmati perjalanan mereka
menuju sekolah, sambil menyanyikan lagu yang mereka selalu nyanyikan, dengan
melewati pohon maple nina berdiri di atas sepeda sambil merentangkan kedua tangannya
dan memejamkan kedua matanya untuk merasakan udara dan dedaunan yang berjatuhan
di atas mereka..
Andre pun juga ikut merentangkan kedua tangannya sambil
mengayuh sepedanya, mereka pun hanyut dalam suasana pagi yang mendung itu.
“Nin, nggak kerasa
yah kita udah masuk SMA ajah, ternyata
kita udah besar.. !!” Ucap andre dengan penuh harap sambil mengayuh sepedanya.
“Ya iyalah, masa kita mau kecil terus sih.. nda kayak kamu
tuh badan kayak cacing gitu..!!” sambil memeletkan lidahnya.
“Biar kayak cacing gini tapi tetap kerenkan.. Nicholas
saputra mah lewattt… haahaa “ ucap andre dengan bangga.
Welcome to SMA 4 Bakti Asih untuk calon siswa baru
Teng.. Teng.. (bel sekolah berbunyi)
“Nin, istirahat entar ketemu dikantin yah?..” ucap andre
sambil memarkirkan sepedanya.
“Wokeh.. Wokeh..”
Nina dan andre berpisah diparkiran sekolahan..
Nina dan andre adalah sahabat karib sejak masih kecil. Kedua
Orang tua nina dan andre sudah berteman lama bahkan rumah mereka berdekatan.
Sejak TK, SD, SMP sampai SMA pun selalu
bersama, mereka bagaikan hape dan SIM card yang tidak dapat terpisahkan. Sosok nina feminim
dan ceria, dia tidak cantik tapi dia sangat manis. Andre adalah sosok cowo yang
terlihat wajahnya terlihat kalem tapi lucu, jail, berkacamata dan berlesung pipit.
Di kantin sekolah..
Dor… !! nina kaget sampai pantatnya terangkat dari tempat
duduknya dan latah
“Eh kodok bunting.. Eh kodok bunting..”
“Hahaha.. nina, lebay nih…” ucap andre.
“Ih… andreeeee!! bisa nggak sih nda jailin aku 1 hari
ajah…”
“NGGAK.. abisnya kamu unyu-unyu sih…” hahaha !! sambil mencubit kedua pipi nina.
“Andre, sakit tauuuuu..” ucap nina sambil mengelus pipinya
yang dicubit andre..
“Nin, teraktirin aku yah? lapar nih.. yah.. yah..?” ucap
andre dengan penuh harap sambil mengeluarkan wajah manisnya.
“OGGAH”
Tiba-tiba bunga yang pada bermekaran berguguran, mendengar
ucapan nina yang spontan. hehe
“Ninaaaaaaaaa, pelit.. !!”
“BIARIN..” nina pun beranjak dari tempat duduknya meninggalkan bagas yang
seketika galau karena batal diteraktirin..
Andre, menatap nina dari kejauhan yang perlahan menghilang
sambil mengaruk kepalanya karena kebingunggan…
“Nina, kenapa sih? Apa karena kelakuanku tadi yah yang
berlebihan?.. tapi, masa sih gitu ajah
ngambek.. nda biasanya.. biarin ajah deh entah juga dia baikan sendiri” ucap
andre dalam hati.
“Ya.. udah deh.. aku teraktirin diri sendiri ajah..” “Mbak.. mie ayamnya 1 yah..”
Ketika andre menikmati mie ayamnya dengan lahapnya…
Tiba-tiba ada sesosok gadis cantik dan imut sambil membawa segelas es
jeruk berdiri tepat di depan tempat bagas makan..
“haiii.. “
“Boleh aku duduk disini?..” ucap gadis cantik itu.
Tapi, entah andre pura-pura tidak dengar atau karena
sangking kelaparannya melahap makanannya, dia sampai tidak menyadari ada orang
yang menghampirinya. Berulang kali gadis itu mengulangi ucapannya tapi, tetap
saja andre tidak merespon.
“Haii..”
“Hello..”
“Ehemmm..”
Dengan penuh hasrat gadis itu mengumpulkan tenaganya
mengulagi perkataanya kembali.
“PERMISI.. BOLEH SAYA DUDUK DISINI.. ?” Ucap gadis itu
dengan lantangnya dan raut wajah yang menahan emosi.
“Huummm.. iyahh.. kenapa yah..” ucap andre dengan tampang tak
berdosa.
“Boleh saya duduk disini, soalnya ditempat yang lain udah
pe….. ”
Belum selesai gadis itu bicara andre langsung memotongnya.
“Maaf kamu cari tempat yang lain ajah..” Ucap bagas dengan
cuek.
Tapi dasar andre entah dia tidak suka cewe atau kenapa, dia
sama sekali tidak memperhatikan wajah cewe yang cantik dan imut itu, dan malah
menyuruhnya mencari tempat duduk lain dan kembali melahap mie ayamnya. Dengan
emosi dan merasa dipermalukan gadis itu
meletakkan gelas minumannya di atas meja andre dengan keras dan kemudian pergi.
“Oiyah, mba makasih minumannya baru ajah aku mau pesan udah
dibawain duluan..” ucap andre tanpa menyadari dari mana minuman itu berasal.
Teng.. Teng.. Teng.. (bel istirahat pun berakhir)
Andre masuk ke dalam kelasnya, jam pelajaran kedua pun
mulai, guru bahasa Indonesia masuk dengan membawa murid baru di sampingnya. Dan
ternyata murid baru itu adalah gadis yang andre cuekin di kantin tadi, andre
kaget dan menyembungikan kepalanya di bawah mejanya.
“hai.. namaku mentari aku alumni SMP Bakti.. salam kenal”
ucap gadis itu.
“Baik mentari terima kasih perkenalannya, sekarang kamu
duduk di pojok belakang di samping andre
karena Cuma bangku itu yang kosong, nda apa-apakan?” sahut ibu guru.
“Baik bu..”
Mentari pun duduk di samping andre, dan tersenyum manis
melihat andre yang menyembunyikan kepalanya di bawa meja.
“hai..” sapa mentari.
Andre, berbalik sedikit dan membalas sapaan mentari.
“Iyah hai juga..”
“Kamu kenapa? Kenapa kamu dari tadi kepalanya di bawah
meja?” Tanya mentari, yang sudah tau alasannya kenapa tapi tetap menanyakannya
meskipun sudah tau.
Andre spontan mengeluarkan kepalanya dan memperbaiki posisi
duduknya.
“Oh, nda pahpah..!! aku tadi nyari pulpenku yang terjatuh
di bawah..” sahut andre dengan wajah yang menahan malu.
Mentari pun tertawa kecil dan manis mendengar jawaban
andre.
Teng-teng.. (bel pulang berbunyi)
Dikoridor sekolah..
“Ninaaa…” ( Dari kejauhan terdengar suara andre memanggil
nina).
Nina pun berhenti sejenak dan berbalik kemudian berjalan
kembali karena dia tau ternyata orang yang memanggilnya itu adalah andre.
“Nina tunggu aku dong..” teriak andre.
“kamu kenapa sih nin, sejak dari kantin tadi kamu senewen gitu..
jangan-jangan kamu lagi datang bintang yahh?… huummm pantas.. dasar wanita
yah.. bawaannya emosi lau tamunya datang…” Ucap andre tanpa memperhatikan nina
yang sejak tadi tidak meresponnya dan hanya diam.
*hening*
Setibanya diparkiran bagas mengambil sepedanya dan namun
kali ini tidak bersama nina lagi, nina lebih memilih untuk pulang naik taksi. Sepanjang
perjalanan andre melamun memikirkan nina yang sedari tadi mendiaminya.
Dirumah..
“Nina angkat donk…”
“Handphone nina berdering dengan bunyi dering lagu demi
waktu milik ungu.. “
5 misscalled si cacing..
Ting tong..
“Eh, andre.. masuk nak..” sahut ibu nina.
“Iyaa tante.. nina ada tante?”
“Ninaaa.. ninaa.. ada bagas nih sayang…”
“Iyaa maa.. tunggu sebentar…”
“Tante, om kemana? “
“Om, lagi ke Kalimantan.. ada urusan bisnis.. oiyah andre..
kami berencana untuk pindah ke Kalimantan.. ayah nina di pindah tugaskan ke
sana!!”
“kalimantan tante? “ sahut andre dengan nada lirih
“Iyah.. apa nina belum ngasih tau kamu?!”
“andre terdiam dan minta pamit untuk pulang.”
Nina, keluar dari kamar.
“Maa.. andre mana?”
“Udah pulang.. baru ajah”
“Kok nda nunggu nina?’
“Kamu kelamaan sih..”
2 bulan berlalu..
Nina sudah pindah ke kalimantan, semenjak kepergiaan nina,
tak tampak keceriaan di wajah andre lagi, dia selalu murung dan tak ada
semangat. Mentari yang duduk di samping andre merasa sedih melihat keadaannya.
“Andre, pulang sekolah nanti kita nonton yuk? Ada filem
seru loh.. mau yah?” Ucap mentari dengan tujuan menghiburnya meskipun dia tak
tau apa yang terjadi pada andre.
“Iyah..” balas andre dengan wajah murung dengan suara
rendah.
Keesokkan sorenya andre mengajak mentari kesuatu tempat
yang dia selalu datangi ketika sedih yaitu taman samping rumah yang ada di
ujung rumah andre. Di sana ada danau yang begitu indah dengan puluhan
burung-burung merpati.
“Waaaaahhh.. ternyata ada tempat seperti ini…?!
Indahnyaaaaa…” ucap mentari dengan takjub.
Andre hanya tersenyum melihat mentari yang berlari
menghampiri burung-burung merpati yang sedang makan dan kemudian berterbangan.
Namun tiba-tiba hujan turun mereka berlari mencari tempat berteduh di bawah pohon
besar yang rindang.
“Kamu tidak apa-apa?” ucap andre.
“Iyah.. nda papah kok hanya basah sedikit.. hehe” balas
mentari.
“Hujan selalu mengingatkan ku kepada nina..!!” ucap andre.
“Nina? Siapa nina?” Balas mentari dengan wajah penuh Tanya.
“Nina adalah daun pohon alpen yang berguguran. Begitu indah
dan meskipun berwarna coklat namun
begitu menawan aromanya sejuk dan terasa nyaman ketika berada di dekatnya.”
Ucap andre yang penuh senyuman ketika menceritakannya.
Mentari hanya diam mendengar cerita andre sambil di iringi
suara derasnya hujan di sekitar mereka.
“Namun, daun pohon alpen itu menghilang tersapu bersama
dengan kencangnya tiupan angin.. dan seketika itu pula angin itu juga membawa
separuh jiwaku bersamanya” sambung andre yang seketika wajahnya berubah menjadi
tangis.
“Kenapa? Kenapa Kamu pergi nina.. kenapa kamu pergi begitu
saja? Tanpa sepatah kata pun keluar dari bibirmu pada waktu, kenapa kamu tidak
mengucapkan ucapan perpisahan? Apakah aku tidak begitu pentingnya dalam
hidupmu.” Ucap andre dengan lirih.
Mentari memeluk andre untuk menghiburnya.. “Datanglah
kepadaku ketika kamu merasa begitu sakit.. dan aku akan mengurangi rasa sakit
itu..”ucap mentari dengan lembut sambil mengelus belakang andre.
Meskipun andre tak menceritakan sosok nina kepada mentari,
nina tetap mengerti ucapan andre yang terluka karena nina pergi
meninggalkannya.
Semenjak dari taman itu, andre dan mentari semakin dekat
dan sering jalan bareng. Sampai mereka di ledekin di kelas kalau mereka pacaran
padahal sebenarnya tidak, andre tak pernah menaruh perasaan kepada mentari
meskipun dia cantik dan manis, dia tak pernah bisa melupakan sosok nina sih
cinta pertamanya yang sampai saat ini andre tak pernah tau kabarnya bagaimana.
Namun tidak dengan mentari sejak pertemuan mereka di kantin sekolah dia sudah
memperhatikan andre dan menyukainya meskipun mereka tak pernah bertemu
sebelumnya, mentari juga sudah mengetahui alasan andre selama ini begitu sedih
penyebabnya adalah nina. Mentari menjadi tempat curhatan andre hampir setiap
kejadian andre selalu menceritakannya kepada mentari, mentari juga sudah sangat
begitu akrab dengan keluarga andre, tiap ada waktu mentari selalu mampir ke
rumah andre.
3 tahun tahun
berlalu..
Hari ini adalah hari kelulusan.. mereka sangat bahagia.
Mereka sudah berencana untuk mendaftar di kampus yang sama di singapura namun
dengan jurusan yang berbeda. Andre mengambil jurusan seni dan mentari jurusan
ekonomi.
“Andre, ini hari pertama kita kuliah.. kamu harus semangat
yah..?” sahut mentari.
“Ya iyalah..!!” balas andre dengan senyuman.
Selama 3 tahun lamanya andre menahan sakit di hatinya
karena nina pergi tanpa memberitahunya lebih awal. Dia berusaha menahan tangis
dan ketidak relaannya berpisah dengan nina setelah apa yang mereka lalui selama
bertahun-tahun. Dan yang paling andre sesalkan nina tak pernah mengabarinya selama
kepergiaannya.
“Andre, setelah pulang kuliah kita ketemu di taman jam 5
sore yah..!!” ucap mentari.
“Okeh” balas andre dengan kedipan sebelah matanya.
Dan mereka berpisah di koridor kampus dan pergi ke ruangan mereka
masing-masing.. andre melihat jam tangannya wah udah jam 9, gawat aku telat..
dengan tergesa-gesa dia menaiki tangga menuju ruangannya..
“Aduh..” ucap seorang gadis yang andre tabrak di tangga.
Buku-buku gadis itu berjatuhan..
“Sorry.. sorry gue buru-buru..” ucap andre dengan nafas
terengah-engah sambil memunguti buku-buku gadis itu.
Andre? Kamu andre kan? Sahut gadis itu.
Nina! Balas andre dengan nada terkejut.
Andre bingung pada saat itu harus merasakan apa? Senangkah
atau sebaliknya. Kepergian nina yang begitu mendadak membuat andre merasa
sangat marah kepada nina, tapi jika dibandingkan dengan dengan rasa sayang dan
cintanya ke nina kemarahan itu bukan apa-apa baginya.
Setelah selesai memunguti buku-buku nina andre kemudian
pamit untuk kembali ke kelasnya. Nina, begitu merasa bersalah kepada andre atas
perlakuanya waktu itu yang tak memberi taunya terlebih dahulu alasan
kepergiannya. Ketika andre berpamitan untuk ke kelas, nina ingin sekali
mencegahnya dan mengajaknya ngobrol, namun melihat raut wajah andre yang begitu
marah ketika melihatnya nina mengurungkan niatnya, sambil menatap punggung
andre yang terlebih dulu meninggalkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar