Assalamu'alaikum.. Annyeong Haseo..!! Welcome to My Blog.. Jeoneun Aulia Imnida.. Aku hanyalah seorang gadis biasa. yah, gadis biasa! biasa gak nangis, biasa gak marah, biasa gak makan, biasa gak mandi, dan masih banyak biasa-biasa lainnya! haha

Jumat, 20 September 2013

Cerpen "MaafKu"



By Aulia_Rj
MaafKu
Namanya andre, sosok yang nina sangat  kagumi, hingga suatu hari nina sangat membencinya karena andre tidak menepati  janjinya.

Hari pertama andre dan nina  masuk SMA favorit di bandung.

“andreeee tunggu aku..!!!”  teriak nina. Dengan spontan andre mengrem sepedanya..

“Akh.. dasar wanita kebanyakan dandan..!!” ucap andre.

“Iihh.. bagas inikan hari pertama masuk SMA jadi harus dandan yang cantik dong..!!” balas nina dengan ketus.

“Ayo buruan naik, entar keburu hujan lagi…!” Sahut andre.

Nina naik ke atas sepeda bagas, suasana pagi itu agak mendung.. meskipun begitu, andre dan nina tetap menikmati perjalanan mereka menuju sekolah, sambil menyanyikan lagu yang mereka selalu nyanyikan, dengan melewati pohon maple nina berdiri di atas sepeda sambil merentangkan kedua tangannya dan memejamkan kedua matanya untuk merasakan udara dan dedaunan yang berjatuhan di atas mereka..
Andre pun juga ikut merentangkan kedua tangannya sambil mengayuh sepedanya, mereka pun hanyut dalam suasana pagi yang mendung itu.

 “Nin, nggak kerasa yah kita udah masuk SMA ajah,  ternyata kita udah besar.. !!” Ucap andre dengan penuh harap sambil mengayuh sepedanya.

“Ya iyalah, masa kita mau kecil terus sih.. nda kayak kamu tuh badan kayak cacing gitu..!!” sambil memeletkan lidahnya.

“Biar kayak cacing gini tapi tetap kerenkan.. Nicholas saputra mah lewattt… haahaa “ ucap andre dengan bangga.

Welcome to SMA 4 Bakti Asih untuk calon siswa baru

Teng.. Teng.. (bel sekolah berbunyi)

“Nin, istirahat entar ketemu dikantin yah?..” ucap andre sambil memarkirkan sepedanya.

“Wokeh.. Wokeh..”

Nina dan andre berpisah diparkiran sekolahan..

Nina dan andre adalah sahabat karib sejak masih kecil. Kedua Orang tua nina dan andre sudah berteman lama bahkan rumah mereka berdekatan. Sejak TK, SD, SMP  sampai SMA pun selalu bersama, mereka bagaikan hape dan SIM card yang  tidak dapat terpisahkan. Sosok nina feminim dan ceria, dia tidak cantik tapi dia sangat manis. Andre adalah sosok cowo yang terlihat wajahnya terlihat kalem tapi  lucu, jail, berkacamata dan berlesung pipit.

Di kantin sekolah..

Dor… !! nina kaget sampai pantatnya terangkat dari tempat duduknya dan latah

“Eh kodok bunting.. Eh kodok bunting..”

“Hahaha.. nina, lebay nih…” ucap andre.

“Ih… andreeeee!! bisa nggak sih nda jailin aku 1 hari ajah…”

“NGGAK.. abisnya kamu unyu-unyu sih…”  hahaha !! sambil mencubit kedua pipi nina.

“Andre, sakit tauuuuu..” ucap nina sambil mengelus pipinya yang dicubit andre..

“Nin, teraktirin aku yah? lapar nih.. yah.. yah..?” ucap andre dengan penuh harap sambil mengeluarkan wajah manisnya.

“OGGAH”

Tiba-tiba bunga yang pada bermekaran berguguran, mendengar ucapan nina yang spontan. hehe

“Ninaaaaaaaaa, pelit.. !!”

“BIARIN..” nina pun beranjak  dari tempat duduknya meninggalkan bagas yang seketika galau karena batal diteraktirin..

Andre, menatap nina dari kejauhan yang perlahan menghilang sambil mengaruk kepalanya karena kebingunggan…

“Nina, kenapa sih? Apa karena kelakuanku tadi yah yang berlebihan?.. tapi, masa sih  gitu ajah ngambek.. nda biasanya.. biarin ajah deh entah juga dia baikan sendiri” ucap andre dalam hati.

“Ya.. udah deh.. aku teraktirin diri sendiri ajah..”  “Mbak.. mie ayamnya 1 yah..”
Ketika andre menikmati mie ayamnya dengan lahapnya… Tiba-tiba ada sesosok gadis cantik dan imut sambil membawa segelas  es  jeruk berdiri tepat di depan tempat bagas makan..

“haiii.. “ 

“Boleh aku duduk disini?..” ucap gadis cantik itu.

Tapi, entah andre pura-pura tidak dengar atau karena sangking kelaparannya melahap makanannya, dia sampai tidak menyadari ada orang yang menghampirinya. Berulang kali gadis itu mengulangi ucapannya tapi, tetap saja andre tidak merespon.

“Haii..”
“Hello..”
“Ehemmm..”

Dengan penuh hasrat gadis itu mengumpulkan tenaganya mengulagi perkataanya kembali.
“PERMISI.. BOLEH SAYA DUDUK DISINI.. ?” Ucap gadis itu dengan lantangnya dan raut wajah yang menahan emosi.

“Huummm.. iyahh.. kenapa yah..” ucap andre dengan tampang tak berdosa.

“Boleh saya duduk disini, soalnya ditempat yang lain udah pe…..  

Belum selesai gadis itu bicara andre langsung memotongnya.

“Maaf kamu cari tempat yang lain ajah..” Ucap bagas dengan cuek.

Tapi dasar andre entah dia tidak suka cewe atau kenapa, dia sama sekali tidak memperhatikan wajah cewe yang cantik dan imut itu, dan malah menyuruhnya mencari tempat duduk lain dan kembali melahap mie ayamnya. Dengan emosi dan merasa dipermalukan  gadis itu meletakkan gelas minumannya di atas meja andre dengan keras dan kemudian pergi.

“Oiyah, mba makasih minumannya baru ajah aku mau pesan udah dibawain duluan..” ucap andre tanpa menyadari dari mana minuman itu berasal.

Teng.. Teng.. Teng.. (bel istirahat pun berakhir)

Andre masuk ke dalam kelasnya, jam pelajaran kedua pun mulai, guru bahasa Indonesia masuk dengan membawa murid baru di sampingnya. Dan ternyata murid baru itu adalah gadis yang andre cuekin di kantin tadi, andre kaget dan menyembungikan kepalanya di bawah mejanya.

“hai.. namaku mentari aku alumni SMP Bakti.. salam kenal” ucap gadis itu.

“Baik mentari terima kasih perkenalannya, sekarang kamu duduk  di pojok belakang di samping andre karena Cuma bangku itu yang kosong, nda apa-apakan?” sahut ibu guru.

“Baik bu..”

Mentari pun duduk di samping andre, dan tersenyum manis melihat andre yang menyembunyikan kepalanya di bawa meja.

“hai..” sapa mentari.
Andre, berbalik sedikit dan membalas sapaan mentari.

“Iyah hai juga..”

“Kamu kenapa? Kenapa kamu dari tadi kepalanya di bawah meja?” Tanya mentari, yang sudah tau alasannya kenapa tapi tetap menanyakannya meskipun sudah tau.
Andre spontan mengeluarkan kepalanya dan memperbaiki posisi duduknya.

“Oh, nda pahpah..!! aku tadi nyari pulpenku yang terjatuh di bawah..” sahut andre dengan wajah yang menahan malu.

Mentari pun tertawa kecil dan manis mendengar jawaban andre.

Teng-teng.. (bel pulang berbunyi)

Dikoridor sekolah..

“Ninaaa…” ( Dari kejauhan terdengar suara andre memanggil nina).

Nina pun berhenti sejenak dan berbalik kemudian berjalan kembali karena dia tau ternyata orang yang memanggilnya itu adalah andre.

“Nina tunggu aku dong..” teriak andre.

“kamu kenapa sih nin, sejak dari kantin tadi kamu senewen gitu.. jangan-jangan kamu lagi datang bintang yahh?… huummm pantas.. dasar wanita yah.. bawaannya emosi lau tamunya datang…” Ucap andre tanpa memperhatikan nina yang sejak tadi tidak meresponnya dan hanya diam.

*hening*

Setibanya diparkiran bagas mengambil sepedanya dan namun kali ini tidak bersama nina lagi, nina lebih memilih untuk pulang naik taksi. Sepanjang perjalanan andre melamun memikirkan nina yang sedari tadi mendiaminya.

Dirumah..

“Nina angkat donk…”

“Handphone nina berdering dengan bunyi dering lagu demi waktu milik ungu.. “
5 misscalled si cacing..

Ting tong..

“Eh, andre.. masuk nak..” sahut ibu nina.

“Iyaa tante.. nina ada tante?”

“Ninaaa.. ninaa.. ada bagas nih sayang…”

“Iyaa maa.. tunggu sebentar…”

“Tante, om kemana? “

“Om, lagi ke Kalimantan.. ada urusan bisnis.. oiyah andre.. kami berencana untuk pindah ke Kalimantan.. ayah nina di pindah tugaskan ke sana!!”

“kalimantan tante? “ sahut andre dengan nada lirih

“Iyah.. apa nina belum ngasih tau kamu?!”

“andre terdiam dan minta pamit untuk pulang.”

Nina, keluar dari kamar.

“Maa.. andre mana?”

“Udah pulang.. baru ajah”

“Kok nda nunggu nina?’

“Kamu kelamaan sih..”

2 bulan berlalu..

Nina sudah pindah ke kalimantan, semenjak kepergiaan nina, tak tampak keceriaan di wajah andre lagi, dia selalu murung dan tak ada semangat. Mentari yang duduk di samping andre merasa sedih melihat keadaannya.

“Andre, pulang sekolah nanti kita nonton yuk? Ada filem seru loh.. mau yah?” Ucap mentari dengan tujuan menghiburnya meskipun dia tak tau apa yang terjadi pada andre.

“Iyah..” balas andre dengan wajah murung dengan suara rendah.

Keesokkan sorenya andre mengajak mentari kesuatu tempat yang dia selalu datangi ketika sedih yaitu taman samping rumah yang ada di ujung rumah andre. Di sana ada danau yang begitu indah dengan puluhan burung-burung merpati.

“Waaaaahhh.. ternyata ada tempat seperti ini…?! Indahnyaaaaa…” ucap mentari dengan takjub.

Andre hanya tersenyum melihat mentari yang berlari menghampiri burung-burung merpati yang sedang makan dan kemudian berterbangan. Namun tiba-tiba hujan turun mereka berlari mencari tempat berteduh di bawah pohon besar yang rindang.

“Kamu tidak apa-apa?” ucap andre.

“Iyah.. nda papah kok hanya basah sedikit.. hehe” balas mentari.

“Hujan selalu mengingatkan ku kepada nina..!!” ucap andre.

“Nina? Siapa nina?” Balas mentari dengan wajah penuh Tanya.

“Nina adalah daun pohon alpen yang berguguran. Begitu indah dan  meskipun berwarna coklat namun begitu menawan aromanya sejuk dan terasa nyaman ketika berada di dekatnya.” Ucap andre yang penuh senyuman ketika menceritakannya.
Mentari hanya diam mendengar cerita andre sambil di iringi suara derasnya hujan di sekitar mereka.

“Namun, daun pohon alpen itu menghilang tersapu bersama dengan kencangnya tiupan angin.. dan seketika itu pula angin itu juga membawa separuh jiwaku bersamanya” sambung andre yang seketika wajahnya berubah menjadi tangis.

“Kenapa? Kenapa Kamu pergi nina.. kenapa kamu pergi begitu saja? Tanpa sepatah kata pun keluar dari bibirmu pada waktu, kenapa kamu tidak mengucapkan ucapan perpisahan? Apakah aku tidak begitu pentingnya dalam hidupmu.” Ucap andre dengan lirih.

Mentari memeluk andre untuk menghiburnya.. “Datanglah kepadaku ketika kamu merasa begitu sakit.. dan aku akan mengurangi rasa sakit itu..”ucap mentari dengan lembut sambil mengelus belakang andre.

Meskipun andre tak menceritakan sosok nina kepada mentari, nina tetap mengerti ucapan andre yang terluka karena nina pergi meninggalkannya.
Semenjak dari taman itu, andre dan mentari semakin dekat dan sering jalan bareng. Sampai mereka di ledekin di kelas kalau mereka pacaran padahal sebenarnya tidak, andre tak pernah menaruh perasaan kepada mentari meskipun dia cantik dan manis, dia tak pernah bisa melupakan sosok nina sih cinta pertamanya yang sampai saat ini andre tak pernah tau kabarnya bagaimana. Namun tidak dengan mentari sejak pertemuan mereka di kantin sekolah dia sudah memperhatikan andre dan menyukainya meskipun mereka tak pernah bertemu sebelumnya, mentari juga sudah mengetahui alasan andre selama ini begitu sedih penyebabnya adalah nina. Mentari menjadi tempat curhatan andre hampir setiap kejadian andre selalu menceritakannya kepada mentari, mentari juga sudah sangat begitu akrab dengan keluarga andre, tiap ada waktu mentari selalu mampir ke rumah andre.

 3 tahun tahun berlalu..

Hari ini adalah hari kelulusan.. mereka sangat bahagia. Mereka sudah berencana untuk mendaftar di kampus yang sama di singapura namun dengan jurusan yang berbeda. Andre mengambil jurusan seni dan mentari jurusan ekonomi.

“Andre, ini hari pertama kita kuliah.. kamu harus semangat yah..?” sahut mentari.

“Ya iyalah..!!” balas andre dengan senyuman.

Selama 3 tahun lamanya andre menahan sakit di hatinya karena nina pergi tanpa memberitahunya lebih awal. Dia berusaha menahan tangis dan ketidak relaannya berpisah dengan nina setelah apa yang mereka lalui selama bertahun-tahun. Dan yang paling andre sesalkan nina tak pernah mengabarinya selama kepergiaannya.

“Andre, setelah pulang kuliah kita ketemu di taman jam 5 sore yah..!!” ucap mentari.

“Okeh” balas andre dengan kedipan sebelah matanya.

Dan mereka berpisah di koridor kampus dan pergi ke ruangan mereka masing-masing.. andre melihat jam tangannya wah udah jam 9, gawat aku telat.. dengan tergesa-gesa dia menaiki tangga menuju ruangannya..

“Aduh..” ucap seorang gadis yang andre tabrak di tangga. Buku-buku gadis itu berjatuhan..

“Sorry.. sorry gue buru-buru..” ucap andre dengan nafas terengah-engah sambil memunguti buku-buku gadis itu.

Andre? Kamu andre kan? Sahut gadis itu.

Nina! Balas andre dengan nada terkejut.

Andre bingung pada saat itu harus merasakan apa? Senangkah atau sebaliknya. Kepergian nina yang begitu mendadak membuat andre merasa sangat marah kepada nina, tapi jika dibandingkan dengan dengan rasa sayang dan cintanya ke nina kemarahan itu bukan apa-apa baginya.
Setelah selesai memunguti buku-buku nina andre kemudian pamit untuk kembali ke kelasnya. Nina, begitu merasa bersalah kepada andre atas perlakuanya waktu itu yang tak memberi taunya terlebih dahulu alasan kepergiannya. Ketika andre berpamitan untuk ke kelas, nina ingin sekali mencegahnya dan mengajaknya ngobrol, namun melihat raut wajah andre yang begitu marah ketika melihatnya nina mengurungkan niatnya, sambil menatap punggung andre yang terlebih dulu meninggalkannya.

Tidak ada komentar: